Petualangan Bareng with D'Johnner's'
Kenangan bersama di Candi Borobudur
Bocah Asli Gombong
Kebumen kota kelahiranku ^_^
Lihat Aku Dari Sisi Yang Lain
Sebuah Nama Sebuah Cerita
We Are IA14 Squad
Penuh Cerita dan Harapan untuk satu tujuan
Space Available
Maintenance Slide Blog Dulu
Jumat, 12 Desember 2014
Minggu, 26 Oktober 2014
PENGANTAR BISNIS INFORMATIKA
Minggu, Oktober 26, 2014
No comments
KELOMPOK 2
- DIMAS IBRAHIM (52411116)
- RIANDA ZULHAMJANI (56411103)
- JANU PRIHARTINI (53411785)
- M. RAHMAN DARMAWAN (54411217)
- KINTAN YULANDA (54411005)
- YOEL ELBIN SAMUEL NABABAN (57411515)
- FERINA CAESSARI WIDODO (52411832)
- BAYU YONAR (51411449)
- RIKO ARFIAN (56411212)
- RIZQI NUR HERDIYANTO (56411413)
oleh :
- RIKO ARFIAN (http://richoareviant.blogspot.com)
- RIZQI NUR HERDIYANTO (http://rizqi04.blogspot.com/)
Setiap kegiatan bisnis akan menimbulkan pendapatan dan atau biaya. Kegiatan pemasaran, kegiatan produksi, dan kegiatan SDM perusahaan akan menimbulkan pendapatan dan atau biaya. Aspek keuangan dengan demikian dapat menggambarkan kinerja masing-masing aspek tersebut.
Keuangan merupakan fungsi bisnis yang sangat penting, dimana keuangan
menjadi faktor untuk menentukan anggaran, investasi, dan besarnya usahan
yang akan dibuat. Aspek Keuangan adalah faktor yang menentukan biaya
yang di keluarkan serta dihasilkan untuk membuat sebuah usaha yang
optimal.
1. Komponen Biaya
Modal yang diinvestasikan akan digunakan sebagai biaya modal. Pada umumnya komponen Biaya Modal
(Cost of Capital) terdiri dari Cost of Debt (biaya hutang) dan Cost of
Equity (biaya modal sendiri).
a. Cost of Debt (Biaya Hutang)
Hutang
dapat diperoleh dari lembaga pembiayaan atau dengan menerbitkan surat
pengakuan hutang (oligasi). Biaya hutang yang berasal dari pinjaman
adalah merupakan bunga yang harus dibayar perusahaan, sedangkan biaya
hutang dengan menerbitkan obligasi adalah tingkat pengembalian hasil
yang diinginkan (required of return) yang diharapkan investor yang digunakan untuk sebagai tingkat diskonto dalam mencari nilai obligasi.
Suatu
perusahaan memanfaatkan sumber pembelanjaan utang, dengan tujuan untuk
memperbesar tingkat pengembalian modal sendiri (ekuitas). Biaya Utang
dibagi menjadi dua macam yaitu:
a. Biaya Utang sebelum Pajak (before-tax cost of debt)
Menurut
Warsono (2003: 139), besarnya biaya utang sebelum pajak dapat
ditentukan dengan menghitung besarnya tingkat hasil internal (yield to maturity) atas arus kas obligasi, yang dinotasikan dengan kd.
b. Biaya Utang setelah Pajak (after-tax cost of debt)
Menurut
Warsono (2003: 139), mengatakan bahwa perusahaan yang menggunakan
sebagian sumber dananya dari utang akan terkena kewajiban membayar
bunga. Bunga merupakan salah satu bentuk beban bagi perusahaan (interest expense). Dengan adanya beban bunga ini akan menyebabkan besarnya pembayaran pajak penghasilan menjadi berkurang.
Biaya
utang setelah pajak dapat dicari dengan mengalikan biaya utang sebelum
pajak dengan (1 - T), dengan T adalah tingkat pajak marginal.
b. Biaya Saham FreferenSaham preferen mempunyai karakteristik kombinasi antara utang dengan modal sendiri atau saham biasa. Salah satu ciri saham preferen yang menyerupai utang adalah adanya penghasilan tetap bagi pemiliknya (Warsono, 2003: 143).
Menurut Weston dan Brigham (1990: 107), biaya saham preferen adalah tingkat pengembalian yang dipersyaratkan oleh investor atas saham preferen perusahaan.
c. Cost of Equity (Biaya Modal Sendiri)
Biaya modal saham merupakan tingkat hasil pengembalian atas saham biasa yang diinginkan oleh para investor. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam perhitungan biaya modal laba ditahan, yaitu pendekatan Capital Aset Pricing Model (CAPM), dimana biaya modal laba ditahan adalah tingkat pengembalian atas modal sendiri yang diinginkan oleh investor yang terdiri dari tingkat bunga bebas risiko dengan premi risiko pasar dikaliikan dengan β (resiko saham perusahaan). Iramani dan Febrian (2005).
Adapun variabel-variabel yang digunakan dalam penghitungan CAPM adalah sebagai berikut:
1. Tingkat Suku Bunga Bebas Risiko ( Rf )
Tingkat suku bunga bebas risiko diambil dari suku bunga rata-rata Sertifikat Bank Indonesia (SBI) selama satu tahun. Rf yang merupakan suku bunga obligasi pemerintah atau surat hutang pemerintah.
2. Return Pasar ( Rm )
Return pasar dapat diketahui dengan menggunakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) per bulan untuk tiap-tiap tahun.
3. Resiko Sistematis ( β )
Perkiraan koefisien beta saham ( β ) digunakan sebagai indeks dan risiko saham beta. Perhitungan beta dilakukan dengan pendekatan regresi.
d. Biaya modal rata-rata tertimbang (WACC)
Menurut Iramani dan Febrian (2005), dalam praktek pembiayaan atau pendanaan yang digunakan perusahaan diperoleh dari berbagai sumber. Dengan demikian biaya riil yang ditanggung oleh perusahaan merupakan keseluruhan biaya untuk semua sumber pembiayaan yang digunakan.
2. Estimasi Biaya
Perhitungan biaya yang diperlukan dalam membuat melakukan investasi.
Perhitungan biaya meliputi, perhitungan, biaya tempat, produksi,
karyawan, perizinan pendirian usahan dan lain sebagainya. Estimasi biaya
harus tepat guna menghindari terjadinya dampak kerugian bagi investor
atau pendiri usaha, sehingga usaha yang dibuat dapat berjalan dengan
optimal
3. Penyusunan Anggaran Investasi
Anggaran merupakan perhitungan modal yang dipergunakan dalam 1 periode
tertentu. Penyusunan anggaran terdiri dari top down dan bottom up.
Top Down
proses penyusunan anggaran tanpa penentuan tujuan sebelumnya dan tidak berlandaskan teori
yang jelas. Proses penyusunan anggaran Top Down ini secara garis besar
berupa pemberian sejumlah uang dari pihak atasan kepada para
karyawannya agar menggunakan uang yang diberikan tersebut untuk
menjalankan sebuah program.
Bottom Up
proses penyusunan anggaran berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya dan anggaran ditentukan belakangan setelah tujuan selesai
disusun. Proses penyusunan anggaran dari Bottom Up merupakan Komunikasi strategis antara tujuan dengan anggaran .
4. Cash Flow
Tujuan utama laporan arus kas adalah menyediakan
informasi yang relevan mengenai penerimaan dan pembayaran
kas sebuah perusahaan selama suatu periode. Rincian
pengeluaran dan penerimaan kas di dalam laporan arus kas dapat
dibedakan menjadi tiga aktivitas, antara lain:
1. Aktivitas Operasi (Operating Activities)
Aktivitas ini meliputi segala aktivitas bisnis perusahaan yang berhubungan baik secara langsung, maupun tidak langsung dengan kegiatan operasional pokok atau yang utama dari perusahaan, yaitu dari transaksi yang digunakan untuk menentukan laba bersih.
2. Aktivitas Investasi (Investing Activities)
Aktivitas ini meliputi segala kegiatan yang berhubungan dengan harta (assets) yang terdapat pada neraca.
3. Aktivitas Pembiayaan (Financing Activities)
Aktivitas ini akan memiliki kaitan dengan segala transaksi atau proses aktivitas bisnis suatu perusahaan yang mempengaruhi pos-pos kewajiban dan ekuitas pemilik.
Para investor biasanya terlebih dahulu akan memperhatikan laporan arus kas dibandingkan laporan laba rugi (income statement). Hal ini dikarenakan kas adalah tergolong harta lancar yang tingkat likuiditasnya paling tinggi di antara semua harta
lancar. Karena tingkat likuiditasnya paling tinggi, maka kas tersebut dapat dengan segera melunasi segala kewajiban yang ada pada perusahaan terhadap investor. Dengan kata lain, dalam keadaan yang paling buruk, sejauhmana perusahaan dalam
menjalankan aktivitas bisnisnya dapat melunasi kewajibannya, dapat diukur dengan seberapa besar nilai kas yang ada pada laporan arus kas-nya.
informasi yang relevan mengenai penerimaan dan pembayaran
kas sebuah perusahaan selama suatu periode. Rincian
pengeluaran dan penerimaan kas di dalam laporan arus kas dapat
dibedakan menjadi tiga aktivitas, antara lain:
1. Aktivitas Operasi (Operating Activities)
Aktivitas ini meliputi segala aktivitas bisnis perusahaan yang berhubungan baik secara langsung, maupun tidak langsung dengan kegiatan operasional pokok atau yang utama dari perusahaan, yaitu dari transaksi yang digunakan untuk menentukan laba bersih.
2. Aktivitas Investasi (Investing Activities)
Aktivitas ini meliputi segala kegiatan yang berhubungan dengan harta (assets) yang terdapat pada neraca.
3. Aktivitas Pembiayaan (Financing Activities)
Aktivitas ini akan memiliki kaitan dengan segala transaksi atau proses aktivitas bisnis suatu perusahaan yang mempengaruhi pos-pos kewajiban dan ekuitas pemilik.
Para investor biasanya terlebih dahulu akan memperhatikan laporan arus kas dibandingkan laporan laba rugi (income statement). Hal ini dikarenakan kas adalah tergolong harta lancar yang tingkat likuiditasnya paling tinggi di antara semua harta
lancar. Karena tingkat likuiditasnya paling tinggi, maka kas tersebut dapat dengan segera melunasi segala kewajiban yang ada pada perusahaan terhadap investor. Dengan kata lain, dalam keadaan yang paling buruk, sejauhmana perusahaan dalam
menjalankan aktivitas bisnisnya dapat melunasi kewajibannya, dapat diukur dengan seberapa besar nilai kas yang ada pada laporan arus kas-nya.
5. Kriteria Investasi
Keputusan investasi merupakan keputusan manajemen keuangan yang paling
penting di antara ketiga keputusan jangka panjang yang diambil manajer
keuangan. Disebut penting, karena selain penanaman modal pada bidang
usaha yang membutuhkan modal yang besar, juga keputusan tersebut
mengandung risiko tertentu, serta langsung berpengaruh pada nilai
perusahaan.
Pada umumnya, langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam pengambilan keputusan investasi adalah sebagai berikut:
1. Adanya usulan investasi (proposal investasi).
2. Memperkirakan arus kas (cash flow) dari usulan investasi tersebut.
3. Mengevaluasi profitabilitas investasi dengan menggunakan beberapa metode penilaian kelayakan investasi.
4. Memutuskan menerima atau menolak usulan investasi tersebut.
Untuk menilai profitabilitas rencana investasi dikenal dua macam metode, yaitu metode konvensional dan metode non- konvensional (discounted cash flow). Dalam metode konvensional dipergunakan dua macam tolok ukur untuk menilai profitabilitas rencana investasi, yaitu payback period dan accounting rate of return, sedangkan dalam metode non-konvensional dikenal tiga macam tolok ukur profitabilitas, yaitu Net Present Value (NPV), Profitability Index (PI), dan Internal Rate of Return (IRR).
1. Adanya usulan investasi (proposal investasi).
2. Memperkirakan arus kas (cash flow) dari usulan investasi tersebut.
3. Mengevaluasi profitabilitas investasi dengan menggunakan beberapa metode penilaian kelayakan investasi.
4. Memutuskan menerima atau menolak usulan investasi tersebut.
Untuk menilai profitabilitas rencana investasi dikenal dua macam metode, yaitu metode konvensional dan metode non- konvensional (discounted cash flow). Dalam metode konvensional dipergunakan dua macam tolok ukur untuk menilai profitabilitas rencana investasi, yaitu payback period dan accounting rate of return, sedangkan dalam metode non-konvensional dikenal tiga macam tolok ukur profitabilitas, yaitu Net Present Value (NPV), Profitability Index (PI), dan Internal Rate of Return (IRR).
6. Pencatatan Keuangan
Keuangan yang masuk dan keluar oleh sebuah perusahaan wajib untuk
dibukukan, hal ini berkaitan dengan jumlah omzet yang didapat oleh
perusahaan sehingga dapat dilihat neraca serta statistik laba yang
diperoleh perusahaan dari satu periode secara kontinyu. Pembukuan
keuangan perusahaan biasanya dilakukan oleh staff accounting dengan
mengambil berbagai sumber keuangan, seperti produksi, penjualan,
marketing , dan bagian perusahaan lainnya.
Sumber :
Rabu, 01 Oktober 2014
Pengantar Bisnis Informatika
Rabu, Oktober 01, 2014
No comments
Mau Jadi Karyawan atau Bos ??
Mau jadi karyawan atau bos? Pertanyaan tersebut mungkin sedikit menyentil ditelinga khususnya bagi mahasiswa tingkat akhir yang sebentar lagi lulus dan terjun di dunia kerja atau bahkan membuka usaha kerja.
Kebanyakan orang apabila selesai menempuh dunia pendidikan pasti tidak jauh-jauh ingin atau bercita-cita di suatu perusahaan yang bonafit agar mendapatkan gaji yang besar pula.
Kalau diantara kalian ada yang punya pemikiran seperti itu, coba ada baiknya sekarang pikir ulang apa yang kalian harapkan tersebut. Memang tidak salah jika kita punya cita-cita ingin bekerja di suatu perusahaan yang besar, tapi kenapa kita tak mencoba hal lain dengan cara kita membuka usaha sendiri. Mungkin kita memang perlu perjuangan terlebih dahulu untuk mulai mendirikan usaha, harus mempertimbangkan segala macam yang berkaitan dengan usaha apa yang akan kita bangun. Saya Riko Arfian dalam hal ini ingin membuat usaha yang berkaitan dalam dunia Teknologi Informasi karena dewasa ini dunia teknologi informasi berkembang dengan pesat dan masih akan terus berkembang seiring kemajuan jaman.
Banyak sekali peluang bisnis dalam bidang IT seperti :
1. Perusahaan pengembangan perangkat lunak aplikasi
2. Konsultan IT
3. Distributor produk IT
4. Training dan pendidikan IT
5. Jual beli secara online
Namun dari kelima contoh peluang bisnis di dunia IT saya lebih berminat untuk mendirikan Training dan Pendidikan IT. Saya memilih dan ingin mendirikan usaha tersebut khususnya dikampung halaman saya dikarenakan masih minimnya orang-orang disana mengetahui dan memiliki keahlian dalam bidang IT dalam hal ini bisa mengoperasikan komputer. Sedikit share pengalaman apa yang saya alami, kebetulan saya menjadi pengajar komputer di salah satu tempat bimbingan belajar disana. Saya miris ketika saya mempunya murid belajar dan dia berasal dari sekolah negeri, ketika saya berikan tugas untuk membuat biodata diri dia sendiri. Saya sedikit tercengan ketika saya melihat hasil tugas dia, dalam tugas tersebut dia mengerjakan tanpa adanya "enter" dan "spasi" atau dengan kata lain semua kata itu tergapung menjadi satu.
Untuk itulah saya ingin sekali membuka usaha pendidikan Training IT dikampung halaman saya. Meski kecil dan hanya berisikan beberapa komputer, namun saya percaya dengan kemajuan teknologi usaha yang saya dirikan pasti bisa menjadi peluang usaha yang menjanjikan.
Senin, 23 Juni 2014
Konseptual Game "Point 6x6"
Senin, Juni 23, 2014
1 comment
Konseptual Game "Point 6x6"
Pada kesempatan tugas softskil kali ini saya mendapatkan tugas untuk membuat sebuah konsep game yang saya ingin buat. Disini saya ingin menjelaskan konsep game yang saya ingin buat yaitu Game "Point 6x6".
Game point 6x6 itu sendiri adalah suatu game yang bermula dari sebuah titik berjumlah 6x6
Cara memainkan game tersebut :
1. User memulai permainan dengan menghubungkan antara 2 simpul terdekat apa saja sehingga menjadi garis dengan cara mengklik, kemudian ada yang lebih dari 2 sumbu terdekat yang terhubung menjadi garis walaupun hanya menghubungkan ke 2 sumbu terdekat tersebut.
2. Komputer diberi pengetahuan untuk memilih sumbu-sumbu apa saja yang dapat terhubung dan tidak terhubung. Ketika semua sumbu terhubung maka akan terbentuk karakter yang pemain pilih.
3. Komputer juga dapat merandom karakter yang ada di dalam kotak-kotak tersebut. Karakter di dalam kotak terdiri dari 2 jenis yaitu untuk pemain (user) dan untuk komputer.
untuk menyelesaikan game Point ini adalah membuat semua sumbu-sumbu terhubung sehingga membentuk 25 kotak kecil, yang setiap kotak memiliki karakter masing-masing sehingga ketika semua kotak telah terbentuk sempurna dan memiliki karakter terbanyak maka games akan berakhir.
Kebetulan disini saya sudah membuat game tersebut menggunakan software Strawberry Prolog untuk keperluan Sidang Praktikum LabTI.
Rabu, 18 Juni 2014
Database Mirroring
Rabu, Juni 18, 2014
No comments
DATABASE MIRRORING
Untuk menyelesaikan tugas sistem basis data
yaitu mencari sistem basis data masa kini, setelah mencarinya banyak sekali
artikel mengenai Database Mirroring.
Apa
itu Database Mirroring ?
Database ini adalah proses penduplikatan ke database lain hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya database mendadak crash atau tidak terbaca dan sebagainya, meskipun bisa mempergunakan backup database kita namun proses recovery itu sendiri memakan waktu dan juga data tidak bisa ke state akhir.
Database ini adalah proses penduplikatan ke database lain hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya database mendadak crash atau tidak terbaca dan sebagainya, meskipun bisa mempergunakan backup database kita namun proses recovery itu sendiri memakan waktu dan juga data tidak bisa ke state akhir.
Database mirroring ini mendukung fasilitas
failover yaitu apabila terjadi kerusakan pada database primary maka aka nada
cadangan di database sekunder yaitu mirror server. Principal
dan mirror server berkomunikasi sebagai partner dalam mirroring ini, dan
masing-masing mempunyai role sebagai principal role dan mirror role, tetapi
bisa saja pada suatu saat role ini berpindah, yang tadinya mempunyai role
sebagai principal bisa saja menjadi mirror dan sebaliknya, mirroring dapat
berjalan secara synchronous dan asynchronous.
Untuk modelnya operasinya
sendiri mirroring di bedakan menjadi 2 jenis, yaitu high-safety mode dan
high-performance mode. High-safety mode jalan dalam model synchronous sedangkan
high-performance mode jalan dalam model asynchronous.Dalam mirroring kita bisa juga membuat suatu konfigurasi dengan membuat automatic failover, tetapi konfigurasi ini membutuhkan satu server instance lagi yang disebut dengan witness server.
Witness server akan selalu memonitor kedua server tersebut, principal server dan mirror server, apabila terjadi sesuatu pada principal server, maka otomatis principal server ini akan di pindahkan ke mirror server, dan mirror server akan berubah rolenya menjadi principal
Mirroring database mempertahankan dua salinan dari sebuah database tunggal yang harus berada pada kasus server yang berbeda dari SQL Server Database Engine. Biasanya, kasus server berada pada komputer di lokasi yang berbeda. Satu contoh server database berfungsi untuk klien (server utama). Contoh lain bertindak sebagai server mirror, tergantung pada konfigurasi dan keadaan dari sesi mirroring. Ketika sesi mirroring database disinkronkan, mirroring database menyediakan server siaga yang mendukung failover yang cepat tanpa kehilangan data dari transaksi yang dilakukan. Ketika sesi tidak disinkronkan, server mirror biasanya tersedia sebagai server siaga.
Mirroring database adalah strategi sederhana yang menawarkan keuntungan sebagai berikut:
- Meningkatkan perlindungan data.
- Meningkatkan ketersediaan database.
- Meningkatkan ketersediaan database produksi selama upgrade.
Bagaimana Database Mirroring Bekerja
Server utama dan mirror berkomunikasi dan bekerja sama sebagai mitra dalam sesi mirroring database. Dua database melakukan peran pelengkap dalam sesi: peran utama dan peran mirror. Pada waktu tertentu, satu database melakukan peran utama, dan yang lainnya melakukan peran mirror.
Mirroring database melibatkan mengulangi setiap insert, update, dan menghapus operasi yang terjadi pada database utama ke database mirror secepat mungkin. Pengulangan dilakukan dengan mengirimkan aliran catatan log transaksi aktif ke server mirror, yang berlaku catatan log ke database mirror, dalam urutan secepat mungkin. Tidak seperti replikasi, yang bekerja di tingkat logis, mirroring database bekerja di tingkat catatan log fisik.
Memilih mode database mirroring
Tiga mode operasional yang disediakan untuk mirroring:- synchronous
- asynchronous
- asyncfullpage
Bila memilih modus sinkronisasi untuk sistem mirroring database Anda, Anda harus menentukan apakah pemulihan kecepatan atau keadaan data yang lebih penting ketika terjadi failover.
Anda dapat memeriksa modus mirroring database dengan query nilai dari properti database MirrorMode:
- Synchronous mode
- Asynchronous mode
- Asyncfullpage mode
Asynchronous dan
Asyncfullpage mode lebih cepat daripada mode sinkron.
Sumber : http://msdn.microsoft.com/en-us/library/ms189852.aspx